9 Keutamaan Menyantuni Anak Yatim, Pahala dan Hukum
Keutamaan menyantuni anak yatim serta hukumnya dalam islam yang perlu kita ketahui. Apa saja sih ? Berikut ini akan kami bahas secara lengkap. Simak sampai akhir.
Kedudukan anak yatim sangat istimewa di mata Islam, tak heran jika anjuran menyantuni anak yatim sangat ditekankan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.Ada beragam keutamaan menyantuni anak yatim yang tidak boleh dilewatkan umat muslim. Allah SWT tidak hanya menjanjikan surga bagi orang-orang yang ikhlas dan tulus merawat dan menyayangi anak yatim.Tapi juga berbagai pahala lainnya yang akan diberikan kepada orang-orang tersebut, baik selama hidup di bumi maupun ketika sudah berada di akhirat.
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Menurut Ajaran Islam
Bagi yang belum terlalu paham mengenai siapa itu anak yatim? Jadi, anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya saat masih kecil atau belum memasuki usia baligh.Anak yatim yang kurang mampu memiliki kedudukan yang utama dan menjadi prioritas dalam menerima santunan, zakat, infaq, dan shodaqoh.Mereka sangat dimuliakan oleh Allah SWT hingga disebut sebanyak 23 kali di dalam Al-Quran.Melalui Al-Qur’an Allah SWT secara tegas mengatakan bahwa anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan seperti yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 220:
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).
Lantas, apa saja keutamaan menyantuni anak yatim yang dapat kita peroleh? Berikut ini 10 keutamaan mengasihi dan menyantuni anak yatim yang perlu diketahui setiap muslim:
1. Dijamin akan Masuk Surga
Surga menjadi tempat impian semua orang, berbagai cara dilakukan umat muslim untuk memperoleh ridho Allah SWT dan mendapatkan tempat di surga-Nya.Seperti yang kita tahu tujuan hidup manusia di dunia yaitu mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat.
Akhirat merupakan kehidupan abadi yang kekal dan menjadi tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia.
Rasulullah SAW menjanjikan orang-orang yang menyantuni anak yatim sebuah tempat di surga, sebagaimana yang tertuang dalam salah satu haditsnya berikut ini:
“Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Jadi, selama seseorang tidak melakukan dosa yang fatal hingga membuat Allah SWT enggan memaafkannya. Maka orang tersebut akan dijamin masuk surga seperti yang telah dijelaskan di dalam hadist di atas.
Kata “memberi mereka makan dan minum” di sini tidak hanya dilakukan sekedarnya tapi harus dilakukan secara berkesinambungan, hingga anak tersebut tumbuh dewasa dan dapat menghidupi dirinya sendiri.
2. Mendapatkan Pertolongan dari Allah SWT
Allah tidak hanya menjanjikan surga kepada orang-orang beriman yang mau merawat dan menyantuni anak yatim. Tapi Alla SWT juga akan memberikan uluran tangan kepada orang-orang tersebut ketika mereka mengalami masalah atau kesulitan.
Hal ini di dasari oleh sabda Rasulullah SAW dalam hadits berikut ini:
“….Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah).
3. Terhindar dari Siksaan di Akhirat
Siksaan di akhirat tidak seperti di dunia, yang mana siksaan tersebut sangat pedih dan menyakitkan.
Tentunya setiap orang tidak ingin merasakan siksaan tersebut, salah satu cara agar terhindar dari siksa akhirat yaitu dengan menyantuni anak yatim.
Keutamaan menyantuni anak yatim dapat membuat kita terhindar siksaan saat berada di akhirat. Seperti yang tertuang di dalam hadis riwayat Thabrani berikut ini:
“Demi Yang Mengutusku dengan haq, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, serta menyayangi keyatiman serta kelemahannya.” (HR Thabrani dari Abu Hurairah).
Berdasar hadist di atas bisa disimpulkan bahwa orang-orang yang bersikap baik dan penuh kasih sayang kepada anak yatim, tidak akan disiksa oleh Allah di hari kiamat nanti.
4. Berkesempatan Menjadi Teman Rasulullah di Surga
Bertemu Rasulullah SAW di dalam mimpi saja sudah menjadi angan-angan setiap muslim. Apalagi menjadi teman Beliau saat di surga nanti, tentunya menjadi suatu impian besar yang membahagiakan.
Keutamaan menyantuni anak yatim memang begitu dahsyat hingga dapat membuat orang-orang yang melakukannya, berkesempatan menjadi tempat Rasulullah SAW saat kelak di surga.
Begitu mulianya anak yatim hingga Allah SWT menjanjikan balasan yang istimewa, sebagimana yang tertuang di dalam hadist berikut ini:
“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” lalu beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit.” (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d).
5. Mendapat Gelar Abror (Orang yang Taat kepada Allah)
Diberikan gelar oleh sesama manusia menjadi salah satu kehormatan bagi kita. Tapi bagaimana jika kita mendapat gelar dari Allah SWT?
Tentu keistimewaannya sangat luar biasa dan menjadi salah satu pencapaian dalam hidup, berikut hadist yang membahas tentang hal tersebut:
“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslim, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Pahala Menyantuni Anak Yatim
Menyantuni anak yatim akan mendatangkan banyak pahala bagi orang yang merawat dan menyantuni mereka. Pahala menyantuni anak yatim juga bermacam-macam dan sangat istimewa, berikut beberapa pahala tersebut:
1. Dimuliakan dan Kelimpahan Rezeki
Allah SWT akan melimpahkan rezeki dan juga kemuliaan kepada kita yang mengasihi dan menyayangi anak yatim. Dan sebaliknya, orang-orang berkecukupan yang tidak menyantuni dan memulihkan anak yatim, akan Allah SWT kurangi rezeki yang didapat oleh orang-orang tersebut.
Berikut surat dan ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai hal tersebut:
“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakanNya dan diberinya kesenangan, maka dia berkata, ‘Tuhanku telah memuliakanku’. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata, ‘Tuhanku menghinaku’. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim.” [surat Al-Fajr ayat 15-17].
2. Mendapatkan Pahala yang Setara dengan Berjihad
Rasulullah SAW juga telah memberikan jaminan pahala yang istimewa kepada orang-orang yang menyayangi anak-anak yatim.
Pahala tersebut setara dengan pahala orang yang pergi berjihad. Bisa dibayangkan betapa mulianya anak yatim hingga dapat mendatangkan pahala setara orang berjihad di jalan Allah SWT.
Rasulullah SAW juga menjelaskan di saat seseorang menyantuni anak yatim, maka orang tersebut sama seperti bangun di malam hari dan berpuasa di siang hari yang kemudian dilanjutkan pergi di pagi dan sore hari untuk jihad di jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Hal di atas dikuatkan oleh hadits riwayat Ibnu Majah yang mana Rasulullah pernah bersabda:
“Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim, maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad di jalan Allah. Dan kelak di surga bersamaku bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.”
3. Segala Kebutuhan Hidup Terpenuhi
Pahala menyantuni anak yatim selanjutnya berupa kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup yang dimaksud bukan hanya dari segi materi tapi juga dari segi-segi lainnya.
Misalnya dipertemukan dengan orang-orang yang baik, disandingkan dengan pasangan yang sholihah, atau diberikan anak-anak yang sholeh. Sebagaimana yang tertuang dalam hadits riwayat Al Baniy yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” [HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib, Malik Ibnu Harits: 1895].
4. Mendatangkan Berkah ke Rumah
Rumah-rumah orang yang merawat dan menyantuni anak yatim juga akan kedatangan berbagai limpahan rezeki, limpahan rezeki ini tidak hanya berupa materi.
Tapi juga senyum kebahagiaan dan canda tawa para penghuni rumah tersebut.
Tidak hanya itu, keluarga di rumah tersebut akan lebih harmonis dan dijauhkan dari berbagai permasalahan dan kesulitan.
Sebab, menurut Rasulullah SAW sebaik baiknya rumah adalah rumah seorang muslim, yang anggota keluarganya sangat menyayangi anak yatim. Rumah dengan anggota keluarga yang demikian menjadi rumah ideal dalam ajaran agama Islam.
5. Masuk ke dalam Golongan Orang Beriman
Orang-orang yang suka menghardik anak yatim termasuk golongan para pendusta agama. Sebaliknya, orang-orang yang sangat mengasihi dan secara rutin memberikan santunan kepada anak-anak yatim akan masuk dalam golongan orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
“Dan memberikan harya yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” [Al Baqarah: 177].
6. Mendapat Perlindungan di Hari Kiamat
Pahala menyantuni anak yatim lainnya yaitu tidak akan mendapat azab dari Allah SWT dan dihindarkan dari ancaman yang kelak akan terjadi di hari kiamat.
Pahala ini hanya akan didapatkan oleh orang yang menyantuni anak-anak yatim, oleh karena itu semoga kita selalu berkata baik dan memaklumi kelemahan anak yatim agar mendapatkan ridho dari Allah SWT.
7. Lebih Mudah Masuk Surga
Setiap orang pasti ingin masuk surga dengan mudah namun nyatanya hal tersebut, tidak bisa didapatkan semudah membalikkan telapak tangan.
Di dalam sebuah hadits yang telah disematkan di atas menyatakan bahwa Allah menjamin orang yang menyantuni anak yatim masuk ke dalam surga-Nya.
Dengan memberi makan dan minum secara berkesinambungan hingga anak tersebut tumbuh dewasa, akan mempermudah kita mendapat tempat di surga-Nya Allah SWT.
Namun, pahala ini tidak berlaku bagi orang-orang yang sudah pernah melakukan dosa besar dalam aturan agama Islam selama hidupnya.
Hukum Menyantuni Anak Yatim
Hukum menyantuni anak yatim memang bukan sebuah amalan yang bersifat wajib, akan tetapi hukum menyantuni dan mengasihi mereka adalah fardhu kifayah. Fardhu kifayah adalah amalan yang harus ada yang mewakili untuk melaksanakan kewajiban tersebut.
Karena pada dasarnya seorang anak harus ada yang menghidupi dan membimbing yang mana tugas tersebut biasanya menjadi tanggung jawab seorang ayah.
Namun, karena sosok seorang ayah tidak mereka miliki, maka harus ada orang yang menggantikan peran tersebut. Itulah alasan mengapa hukum menyantuni anak yatim termasuk fardhu kifayah.
Jadi, itulah pahala dan keutamaan menyantuni anak yatim yang harus kita dipahami sebagai umat muslim. Mari mengulurkan bantuan kita untuk mereka anak-anak yatim yang membutuhkan untuk mendapatkan keutamaan dan ridho dari Allah SWT.